Energi Bersih Pasok 60% Listrik Bali
By Admin
nusakini.com--Pemerintah telah mencanangkan Provinsi Bali pada tahun 2019 akan menjadi provinsi yang seluruh pasokan energi didapat dari sumber-sumber energi bersih dan ramah lingkungan. Menuju tahun 2019 menjadi 100%, saat ini 60% pasokan energi listrik Provinsi Bali didapat sumber energi bersih yakni gas bumi. Meski berbasis fosil, gas bumi relative lebih ramah lingkungan dibandingan bahan bakar minyak lainnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) Pesanggaran (1x200MW) yang sebelumnya menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) mulai hari ini digantikan dengan Mini Gas LNG (Liquid Natural Gas). Penggantian ini menandai dimulainya konversi sumber energi yang membawa polusi ke sumber energi yang ramah lingkungan. “Peristiwa hari ini menandai dimulainya konversi sumber energi dari yang polutif ke yang ramah lingkungan. Dari MFO diesel ke LNG,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said saat mendampingi Presiden Republik Indonesia, Jokowi meninjau PLTDG Pesanggaran, Sabtu (11/6).
Bagi Bali konversi ini sangat penting karena Bali sudah dicanangkan sebagai wilayah yang harus menggunakan energi bersih pada tahun 2019 mendatang, “ Jadi ini milestone yang sangat berarti karena 200 MW itu sama dengan 60% kapasitas listrik di Bali, Jadi sekarang 60% listrik Bali sudah di suplay dengan energi bersih dan itu sangat-sangat berarti,” lanjut Sudirman.
Sudirman menambahkan, menggunakan energi bersih itu setidaknya memiliki tiga keuntungan, pertama, harganya lebih murah sehingga operasi PLN lebih efisien yang mudah-mudahan berdampak pula pada harga listrik di masyarakat.
Keuntungan kedua, lanjut Sudirman, lebih bersih sehingga dapat mengurangi polusi. Keuntungan ketiga dapat menjadi percontohan bagi wilayah-wilayah lain jika pengoperasiannya besar.“Ini satu contoh yang baik bagaimana gas dialirkan dari sumbernya dengan LNG kemudian digasifikasi. Model seperti ini sangat cocok untuk model Negara kepulauan,” tutup Sudirman. (p/ab)